![]() |
Irwansyah bin Ibrahim |
Oleh : Aulia Ramadhan
Pelajarberbicara | Sosok -
Di tengah semangat Literasi bagi pelajar yang di gencarkan oleh Pemerintah Aceh
muncul pula seorang pemuda yang memiliki Visi mulia dengan membawa program
'Pelajar Genggam Media Melalui Semangat Literasi', ia adalah Irwansyah seorang
pemuda sederhana dari sebuah desa yang berada di tengah kecamatan Perlak Timur
kabupaten Aceh Timur namun memiliki semangat yang sangat tinggi untuk
mencerdaskan anak bangsa.
Semangat yang di
miliki oleh anak dari Bapak Ibrahim dan Ibuk sarmiati ini tidak dapat di
ragukan lagi, niat yang baik dan tekad mulia mulai di nampakkan olehnya, dengan
penuh semangat ia mendirikan sebuah lembaga organisasi pers mahasiswa di kampus
tempat ia menempuh pendidikan strata satu (S1), Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Langsa.
Sebagai sahabat
untuk Irwansyah, saya sangat bangga dengannya, karena kemanapun ia pergi ia
selalu membawa semangat Literasi untuk para pelajar lainnya, ia katakan kepada
saya saat kami duduk bersama di sebuah Cafe, "Ini saya dapatkan di
PII." Seronta ingin saya tanyakan lebih dalam tentang semangat literasi
yang di miliki olehnya.
Ia mulai
menceritakan, jauh dari sebelum ia menempuh pendidikan di kampus ternama di
Langsa tersebut, ia sudah mengikuti Latihan Intermedit Training (PII) yang di
gelar oleh pengurus daerah PII Banda Aceh, ia mendapatkan ini dari forum
intermedit Training, ia mengatakan saat itu ada 3 pemuda hebat yang mengola
training, di antaranya Teuku Wahidol Qahar sebagai koordinator Tim, Ali Hamzah
SS sebagai Instruktur lokal dan Fatimah sebagai observer dalam forum tersebut.
Di forum itu,
Irwansyah mengatakan bahwa dirinya di terdidik dengan sangat baik bersama
dengan para pelajar lainnya yang datang dari berbagai daerah, Aceh Timur, Aceh
Pidie, Aceh besar dan Banda Aceh, bersama dengan teman-teman lainnnya ia
tumbuhkan semangat membaca dan menulis di PII, sebelum pulang ke daerah ia
sempat mengikat janji bahwa akan mengaplikasikan ilmunya.
Namun di balik itu
semua, saya mengenal Irwansyah saat kuliah di IAIN Langsa saat kami tinggal di
asrama, kala itu ia seorang yang sangat sibuk dalam beraktivitas, seakan 24 jam
tidak cukup untuknya, bagaimana tidak permainan nya itu, kampus, perpustakaan,
ke cafe, kantin kampus, ke pesantren dan diskusi bersama temannya, setiap hari
ada saja aktifitas yang di lakukan olehnya.
Hingga saat
bersama-sama di asrama Ma'had Al jami'ah kampus IAIN Langsa kami berkumpul
duduk untuk berdiskusi, hadir juga Irwansyah bersama kami, seorang teman
bertanya kepadanya, Irwan setiap hari selalu sibuk dengan aktivitas apasih Visi
nya ?, Ia menjawab ringan, "Kalau ada orang yang sukses yang kalian lihat
sekarang, Ia Bisa di pastikan di sela aktivitas nya ia melakukan aktivitas bermanfaat,
artinya Sukses itu butuh perjuangan, tidak seperti membolak-balik telapak
tangan". Mendengar begitu semakin tertarik kami dengan aktivitas yang di
lakukan Irwansyah.
Sungguh luar
biasanya lagi, di kesibukan perkuliahan ternyata ia tetap bisa berada di
mana-mana, pernah saya bertemu dengannya di acara seminar, diskusi publik,
pentas seni, event-event yang ada di kota Langsa baik itu di gelar di tempat
umum, tempat wisata baikpun kampus selalu ada dirinya, menggali aktifitasnya
selain menjadi peserta di Acara tersebut ternyata ia menjadi jurnalis/wartwan
untuk meliput kegiatan yang di selenggarakan oleh aktivis-aktivis kota Langsa.
Tak jarang di
kegiatan-kegiatan yang di gelar oleh lembaga atau komunitas yang di ikutinya,
ia mengambil bagian publikasi mulai dari kampus hingga di kegiatan lokal dan
kegiatan Nasional, track record yang di peroleh olehnya tak jarang ia menjedi
Ketua panitia pelaksana kegiatan, ia pernah mengatakan kepada saya, "Jika
orang lain tidak siap, Maka saya katakan saya siap." Begitu Irwansyah yang
kerap di sapa Adex, namun hal itu dikatakan untuk melaksanakan tugas atau
sebuah kkegiatan-kegiatan yang hendak di laksanakan.
Tekad kuat yang di
miliki Irwansyah sahabat seperjuangan dengan saya ini, di katakan olehnya,
"Apa yang ku genggam tak mudah untuk aku lepaskan." Ia bermaksud
bahwa sesuatu yang ia jalani dan ia miliki tidak mudah untuk di lepaskan,
baginya perjuangan itu butuh kepastian dari apa yang ia lakukan.
Irwansyah ternyata
berteman dengan semua orang, terkadang saya bingung dengannya, di pagi hari ia
berteman dengan tukang becak, di siang hari ia makan siang dengan pejabat
negara, pada malam harinya ia bertemu dengan para ulama. Aktivitas siapa ini
kok bisa begitu, tapi begitulah Irwansyah memiliki hoby menarik dalam hidupnya,
menjadi jurnalis.
Kalau di lihat dari
kehidupan tempat ia berasal, bisa di katakan tidak ada orang di kampung nya
yang memiliki hoby menjadi jurnalis, di balik itu ia juga memiliki hoby
lainnya, ia tidak terpisahkan dari pemudaa-pemuda se usianya, kalau teman
desanya memiliki hoby olah raga seperti, main Volly Ball ia juga, main basket
ia juga, badminton ia juga, main catur ia juga, futsal ia juga.
Temannya mulai dari
anak-anak, remaja hingga orang dewasa, uniknya lagi sesuatu yang di jumpai yang
di anggap menarik pasti akan menjadi tulisan untuknya, seperti tulisannya
'Kekompakan dan Kebersamaan di Mulai dari Gampong'. Yang di publikasikan oleh
media tempat ia bekerja, 'Kliksatu'. Padahal isinya itu dari sebuah kegiatan
pemuda desa yang menunjukkan ke kompakan dalam bekerja sama memeriahkan acara
pesta seorang gadis desa tempat ia tinggal.
Mengenal Irwansyah
bisa di lihat dari karya tulisnya, saya mengutip sebuah kalimat yang di katakan
oleh imam Al Ghazali, "Jika kamu bukan anak seorang raja atau anak ulama
besar maka jadilah penulis". Terlihat jelas dari sini, ia memilih hoby
jurnalis yang juga seperti profesi buatnya itu ia tekuni dengan baik, karena
menjadi penulis yang Handal dan profesional itu harus cinta Seni, karena
sesuatu yang di hasilkan dengan baik dan sempurna akan menjadi inspirasi buat
orang yang melihatnya.
Penulis Adalah Ketua Umum PII Perguruan Tinggi Langsa Yang Juga Sahabat Dekat Irwansyah.
0 komentar :
Posting Komentar